Warta Hari Ini

Latest Post

Berita Duka

Written By Unknown on Sabtu, 29 Desember 2012 | 21.57



Telah kembali ke pangkuan Bapa di Sorga pada hari Sabtu, 29 Desember 2012 jam 18.45 wita dirumah.

Nama                  :  Ibu. Louisa Koloay
Umur                   :  78 Tahun
No. Register        :  BTN Nuki Blok A11 No. 5 Sungguminasa Gowa

dari Sektor Pelayanan IX ( Sembilan ) GPIB Jemaat " Bahtera Kasih " Makassar

Perayaan Natal GPIB Bahtera Kasih Makassar

Foto: Refleksi Natal by 6 Pelkat GPIB Bahtera Kasih...
Perayaan Natal  Jemaat Bahtera Kasih di New Bambuden 

Info Penting

berita duka

Ibadah Minggu

Pkl 06.00

Lima Tokoh Lintas Agama Hadiri Natal di Katedral Bandung


Sebagai cerminan Kota Bandung yang terkenal dengan kota agamis, lima tokoh lintas agama mulai dari Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Buddha berbaur menjadi satu dan duduk satu meja dalam perayaan Natal 2012 di Gereja Katedral, Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/12/2012).
Kelima tokoh agama itu berkumpul dan bersilaturahim dengan mengangkat tema “Hidup Rukun dan Damai, Memantapkan Bandung sebagai Kota Agamis”. Dalam kesempatan itu, hadir Wali Kota Bandung Dada Rosada.
Menurut Dada, silaturahim antartokoh agama ini sebagai cerminan dari Kota Bandung yang mempunyai moto kota agamis. Ia menegaskan bahwa Bandung terbebas dari pertikaian antaragama dan etnis.
“Bandung ini bukan hanya ‘islamis’ saja, tapi juga ‘kristenis’, ‘katolikis’, ‘hinduis’, dan ‘buddhais’. Itu yang kita sebut dengan Kota Bandung Agamis,” ujar Dada kepada wartawan seusai menghadiri acara silaturahim antarumat beragama di Gereja Katedral Bandung, Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/12/2012) seperti dilansir kompas.com.
Dada mengatakan, pluralisme adalah modal dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, kata Dada, pluralisme ini merupakan penguatan NKRI.
“Setiap perbedaan itu bisa tumbuh dan berkembang untuk menciptakan kehidupan yang damai dan menciptakan negara yang hebat,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Dada, kerukunan antarumat agama ini sudah terjalin. Hal ini dibuktikan dengan silaturahim antarpara tokoh agama dalam perayaan Natal 2012 ini.
“Bandung sudah punya modal untuk mewujudkan bangsa dan negaranya hidup rukun dan damai. Tuhan menyaksikan petemuan kita. Indah sekali pertemuan ini,” pungkasnya.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Ketua Pendeta se-Bandung Raya yang saat itu memimpin Gereja Katedral, Romo Leo van Berdeun, mengatakan hal senada.
“Sebagai kota agamis, mari kita ciptakan kehidupan yang penuh kasih dan damai. Meski kita berbeda-beda, tapi kan tetap kita ini warga negara Indonesia yang mempunyai satu tujuan,” katanya.
Romo Leo pun ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Bandung ini sebagai tempat yang menjadikan kehidupan umat beragama yang damai penuh dengan kebersamaan.
“Saya ingin tunjukkan bahwa dunia bisa tahu betapa kita bisa melakukan ini. Kita ingin buktikan bahwa momen ini sebagai momen kebersamaan,” pungkasnya.
Sumber dan Foto: rakyatmerdekaonline.com

Hadiri Perayaan Natal Nasional 2012, Presiden Bicara Soal Toleransi Beragama


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono serta Wakil Presiden Boediono didampingi Ny Herawati Boediono menghadiri perayaan Natal Nasional 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (27/12) malam. Dalam sambutannya, SBY memberikan apresiasinya karena perayaan dan ibadah Natal di seluruh Indonesia bisa berjalan dengan lancar.
SBY juga mengingatkan pentingnya kerukunan antarumat beragama guna memperkuat keutuhan bangsa. Demikian katanya: "Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk saling menyakiti, menghina, menindas, dan melakukan kekerasan. Agama senantiasa mengajarkan persaudaraan sejati di antara umat manusia, serta kehidupan yang jauh dari sifat-sifat buruk. Kita tidak boleh tercabik-cabik oleh perbedaan, apalagi oleh kebencian dan kekerasan. Justru sebaliknya, kita akan terus kuat karena kita mengelola perbedaan dengan rasa hormat dan cinta kasih di dalamnya."
Presiden juga mengajak umat Kristiani untuk menjadi garam dan terang dunia. "Saya mengajak semua umat Kristiani untuk menjadi pribadi-pribadi yang beriman. Menjadi garam dan terang bagi dunia," ucap Presiden di depan ribuan umat Kristiani yang berkumpul di Jakarta Convention Center. "Setiap dari kita memikul tanggung jawab moral dan sosial untuk turut serta mewujudkan masyarakat yang sejahtera, menciptakan kedamaian, serta membangun kerukunan dalam kehidupan berbangsa kita," imbuh Presiden.
Menurutnya, meningkatkan saling pengertian, toleransi dan kerja sama di antara semua komponen bangsa, adalah hal mutlak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Prinsip humanisme, pluralisme, persaudaraan, kerukunan dan kekeluargaan, menurut SBY, haruslah terus dijunjung tinggi oleh segenap masyarakat Indonesia. Pemaksaan kehendak, apalagi atas nama agama, haruslah dihindari.
Ia menegaskan, agama tidak boleh menjadi tameng untuk memperjuangkan kepentingan sempit golongan.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para pemuka agama di seluruh tanah air untuk terus mempererat tali silaturahmi antara agama, mendorong dialog antara umat beragama yang dilandasi oleh semangat saling menghormati.
Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2012 Nafsiah Mboi, yang juga Menteri Kesehatan, mengatakan, panitia Natal mengadakan bakti sosial di sejumlah daerah, yakni di Waypanji Lampung Selatan, Pulau Yapen Papua, Kabupaten Asmad Papua, Singkawang Kalimantan Barat, dan Tanah Toraja Sulawesi Selatan.
Bakti sosial itu berupa pengobatan gratis, pembagian sembako, peralatan sekolah, pakaian, alat-alat pertanian, uang dan semen untuk rehabilitasi rumah penduduk dan rumah ibadah, baik gereja maupun masjid.
Dalam acara perayaan ini, turut hadir Wakil Presiden (Wapres) Boediono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta Herawati Boediono. Berikutnya, sejumlah pimpinan Lembaga Tinggi Negara dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, juga ikut hadir dalam perayaan Natal malam ini.
Perayaan Natal Nasional tahun ini bertemakan “Allah telah mengasihi kita” dengan sub tema `mari kita berbagi sukacita dan damai Natal agar semua orang hidup penuh harapan.
Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Andreas A Yewangoe, membawakan narasi Natal, sementara Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo memimpin Doa Syafaat.
Dalam acara ini, hadirin antara lain disuguhkan dengan puji-pujian yang dibawakan oleh berbagai paduan suara, serta sebuah drama musikal tentang kasih dan perdamaian Natal, yang disutradarai oleh Rusdy Rukmarata dan Nia Dinata sebagai penulis skenario.

Sumber: viva.com, kompas.com, indonesia.ucanews.com, antara.com

Simbol Tahun Geraja GPIB

Simbol-simbol Tahun Gereja

Kalau kita perhatikan setiap ibadah minggu pada minggu-minggu tertentu gambar pada kain mimbar maupun stola yang digunakan presbiter berubah-ubah, ini disebabkan perubahan kalender tahun gereja. Berikut ini info mengenai gambar & warna pada kain mimbar dan stola dalam Ibadah Minggu & Ibadah Khusus GPIB

Pengantar:

GPIB merasa wajib untuk memelihara tradisi Kristiani yg berbentuk simbol-simbol karena mempunyai arti yang khas bagi iman Kristen. Simbol-simbol itu biasanya disesuaikan dengan Tahun Gereja yang diungkapkan melalui warna-warna khusus yang menjelaskan arti tentang berita karya penyelamatan Allah. Disesuaikan dengan Tahun Gereja karena semua peristiwa dan perbuatan penyelamatan Allah, seluruh karya Yesus pada masa lampau dan apa yg dilakukan oleh gereja mula-mula di dalam ibadah mereka, kembali dibentangkan di depan kita masa kini. Warna-warna liturgis itu secara internasional mengandung arti sebagai berikut:

· Putih artinya kebersihan, kesucian, kekudusan, kemeriahan, kedamaian dan kesederhanaan.
· Merah artinya keperwiraan, keberanian, kesatiaan dan kepahlawanan.
· Ungu artinya pertobatan.
· Hijau artinya rasa syukur, terima kasih dan puji-pujian.
· Hitam artinya kematian & kedukaan.

Fungsi gambar dan warna kain minbar & stola dimaksudkan agar apabila warga jemaat memasuki gedung ibadah, maka dengan melihat kain mimbar dengan warna liturgis dan logo yang dipergunakan, dengan segera mereka akan memahami apa makna dan suasana dari ibadah yang diselenggarakan.


EPIFANIA

Sebelum abad ke IV hari Epifania dirayakan sebagai hari kelahiran KRISTUS ke dunia yaitu pada tanggal 6 Januari.
Gereja Otodoks masih mempertahankan tradisi tersebut sedangkan Gereja Katholik merayakannya sebagai hari Tiga Raja (Matius 2:4).
Gereja Protestan merayakannya sebagai hari penampakan kemuliaan YESUS setelah dibaptis di Yordan (Matius 3:17).
Hari Minggu Epifania dirayakan pada hari Minggu terdekat dengan tanggal 6 Januari ditambah dengan 6 minggu sesudah itu *) , yang diliputi dengan rasa syukur dan puji-pujian.
Warna dasar : Hijau
Lambang/Logo : Bintang bersegi lima
Warna Bintang : Putih
Lingkaran : Kuning
Arti : Bintang persegi lima lebih dikenal sebagai bintang Yakub, dalam hal ini menunjuk pada terbitnya bintang dari keturunan Yakub (Bilangan 24:17). Di kemudian hari hal ini dimanifestasikan lewat kelahiran YESUS KRISTUS yang ditandai pula dengan munculnya/terbitnya bintang di Timur (Matius 2:1-2). Bintang ini pula yang menunjuk pada penampakan kemuliaan YESUS KRISTUS bagi umat manusia.

PRAPASKAH

Masa ini dirayakan 7 minggu berturut-turut sebelum Paskah . Prapaskah merupakan masa penyadaran diri dan pertobatan. Manusia berdosa menerima anugerah keselamatan melalui kematian dan pengorbanan KRISTUS di salib dan diundang untuk menerima kehidupan yang baru.
Warna dasar : Ungu Tua
Lambang/Logo : Ikan (ICHTUS)
Warna pinggir ikan dan huruf : Kuning
Tulisan : YESUS KRISTUS ANAK ALLAH
Juruselamat
Arti : Tanda ini merupakan suatu sandi rahasia di kalangan orang Kristen mula-mula yang mengalami penganiayaan; sehingga untuk menandai diri mereka sebagai orang-orang yang percaya kepada YESUS dipergunakan lambang ikan ini, yang dalam bahas Yunani “IXOUS’ (Ichtus) yang berarti ikan, tetapi secara hurufiah merupakan suatu singkatan dari YESUS KRISTUS, ANAK ALLAH, Juruselamat.


JUMAT AGUNG

Dirayakan untuk memperingati kematian YESUS di salib, di Golgota. Bahwa YESUS rela menumpahkan darah dan mengorbankan tubuhnya untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Warna dasar : Hitam
Lambang/Logo : Salib dan mahkota duri
Warna salib : Putih
Mahkota duri : Kuning
Arti : Salib merupakan lambang yang sudah sangat dikenal untuk menunjuk pada penderitaan dan kematian YESUS, bahkan tanda ini lebih sering dipakai untuk menunjuk pada Kekristenan.
Di sini, salib dan mahkota duri yang merupakan tanda lain bagi penderitaan KRISTUS, hendak mengatakan bagaimana kejamnya perlakuan yang telah IA terima sampai pada KematianNYA di kayu salib karena dosa manusia.
Kemuliaan yang disaksikan lewat penderitaan.
Jumat Agung dirayakan pada Jumat pertama setelah Pra-Paskah

PASKAH

Paskah adalah hari raya yang mula-mula dirayakan dan merupakan unsur penting dalam Tahun Gereja.
Dirayakan sebagai Hari Kebangkitan KRISTUS dan yang merupakan titik tolak iman orang percaya (1 Korintius 15:14). Dirayakan dalam kegembiraan dan sukacita.
Warna dasar : Putih
Lambang/Logo : Bunga Lily
Warna bunga Lily : Putih
Arti : Bunga Lily merupakan simbol dari hari Paskah dan kekalan umbi-umbian dari bunga Lily haruslah ditanam dan mati dahulu di dalam tanah, baru kemudian daripadanya akan tumbuh suatu kehidupan baru.
Lewat Paskah orang percaya telah menerima kehidupan baru yang diberikan melalui kematian dan penderitaan KRISTUS (band. Yohanes 12:34), dan kehidupan baru itu sendiri adalah kehidupan yang berkaitan dengan hidup kekal.
Paskah (Minggu I setelah Pra-Paskah) dan Minggu Paskah (II-VII)

KENAIKAN YESUS KE SORGA

KRISTUS diakui sebagai Raja di atas segala raja dan TUHAN atas segala tuan (1 Timotius 6:15).
Pesta ini dirayakan dengan kemeriahan dan kegembiraan.
Warna dasar : Putih
Lambang /Logo : Salib dan mahkota kemuliaan
Warna mahkota : Kuning
Warna salib : Kuning

Arti : Melalui penderitaan dan kematian KRISTUS, mahkota duri yang diletakkan di KepalaNYA, kini diganti dengan mahkota kemuliaan, yang menyatakan kemuliaan yang kini dinampakkam lewat peristiwa Kenaikan. Barang siapa yang percaya kepadaNYA dan setia sampai mati, iapun akan mendapat kehidupan itu. (band. Filipi 2:19-21; Wahyu 2:10).

PENTAKOSTA

Pentakosta artinya hari ke-lima puluh sesudah Paskah. Dirayakan sebagai hari Keturunan Roh Kudus. Sejak abad ke III secara umum dirayakan oleh Gereja. Hari ini juga diperingati sebagai kelahiran Gereja, di mana melalui kuasa Roh Kudus Gereja dilengkapi untuk melaksanakan tugas pengutusannya kepada bangsa-bangsa.
Warna dasar : Merah
Lambang/Logo : Lidah-lidah api dan burung merpati
Warna merpati : Putih Perak
Lidah-lidah api pinggirnya : Kuning
Arti : Di sini, ke tujuh lidah api yang menyimbolkan ke tujuh suluh api yaitu tujuh Roh ALLAH (Wahyu 4:5) membentuk lingkaran yang menghadirkan kekalan, keabadian. Merpati yang menukik dan lidah api menunjuk kepada peristiwa pencurahan ROH KUDUS pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:2-3).
Hari Pentakosta (hari ke-50 sesudah Paskah, hari Minggu ke 7 sesudah Paskah).

MINGGU TRINITAS

Hari Minggu Trinitas dirayakan satu minggu sesudah hari Pentakosta (Pentakosta I). Ia merupakan hari Minggu penutup cyclus hari-hari raya besar. Di sini pernyataan ALLAH dan kekudusan keesaanNYA menjadi pusat penyembahan Jemaat.
Jadi dirayakan untuk menyaksikan ALLAH yang Esa.
Warna dasar : Putih
Lambang/Logo : Lingkaran segi tiga/triquetra
Warna lambangnya : Merah
Arti : Simbol ini merupakan simbol mula-mula dari ketritunggalan. Tiga buah lekukan yang tidak terputus. Pada pusat dari ketiga lekukan itu terbentuklah sebuah segitiga yang merupakan simbol warisan Tritunggal.
Hari Minggu Trinitas adalah sepekan setelah Hari Minggu Pentakosta.

MINGGU PENTAKOSTA

Minggu Pentakosta ini dirayakan selama 26 minggu. Masa ini disebut masa Gereja berjuang. Ada yang menyatakan bahwa sesudah Minggu Trinitas sudah tidak ada lagi hari raya. Sebenarnya, masih ada yaitu hari Minggu. Di mana melalui setiap hari Minggu, Gereja diingatkan tentang penyertaan TUHAN di dalam perjuangan hidup Gereja. ALLAH selalu beserta dengan GerejaNYA (ALLAH beserta kita) itulah perayaan yang besar dan penuh puji-pujian dan syukur.
Warna dasar : Hijau
Lambang/Logo : Burung merpati dengan ranting-ranting zaitun
diparuhnya, perahu berlayar dan pelangi
Warna pelangi : Merah, kuning hijau; Burung : Putih;
Ranting: Pinggir putih; Salib: Hijau; Ombak: Putih
Perahu:Bergaris putih; Tiang & Layar: Puith (penuh)
Arti : Pada mulanya dalam sejarah Gereja. Perahu merupakan symbol dari Gereja. Ide ini menjadi berarti bagi orang Kristen mula-mula yang mengalami penganiayaan dan pergumulan, ketika mereka mengetahui bahwa akan ada pertolongan dari TUHAN. Hal ini nyata lewat perpaduan antara perahu dan pelangi. Di sini janji ALLAH tentang pertolonganNYA itu mendapat penekanan yang kuat. Pelangi melambangkan kesetiaan ALLAH atas janjiNYA untuk memelihara bumi, dalam hal ini Gereja. Burung merpati dengan ranting zaitun di paruhnya mengungkapkan tentang janji keselamatan dan kehidupan dari ALLAH (band. Kej. 8:10-11) yang akan terus menyertai sampai ke tempat tujuan. Jadi sekalipun Gereja mengalami berbagai goncangan dan cobaan, Gereja akan tetap hidup di dalam dan oleh janji ALLAH tersebut.
Minggu Sesudah Pentakosta adalah sepekan setelah Hari Minggu Trinitas.

ADVENTUS

Adventus merupakan masa penyadaran diri dan pertobatan. Manusia yang jatuh ke dalam dosa mengharapkan perjanjian ALLAH tentang datangnya YESUS KRISTUS sebagai Juruselamat.
Adventus juga bersifat eschatologis yang menunjuk kepada kedatangan KRISTUS kembali.
Adventus dirayakan 4 minggu berturut-turut sebelum Natal.
Warna dasar : Ungu Muda
Lambang/Logo : Salib jangkar
Warna jangkar : kuning
Arti : Salib jangkar ini dipergunakan oleh orang Kristen mula-mula yang tinggal di Kotakombe-kotakombe. Sebenarnya lambang ini merupakan warisan dari bangsa Mesir kuno, namun di kemudian hari ia menjadi lambang universal yang menunjuk pada penderitaan KRISTUS. Di sini lambang salib jangkar hendak berkata-kata tentang pengharapan yang dimiliki oleh umat percaya di dalam penantian akan kedatangan KRISTUS kembali.
Minggu Adventus I-IV, dirayakan selama 4 minggu sesudah masa Minggu Pentakosta.

NATAL

a. NATAL
Dirayakan pada setiap tanggal 25 dan 26 Desember. Dalam abad ke IV Natal diterima sebagai pesta kedatangan/kelahiran KRISTUS ke dunia. Dalam dunia kekafiran tanggal 25 Desember dirayakan sebagai Dies Natalis Solis Invicti, hari kelahiran terang yang baru (matahari). Dengan menetapkan tanggal itu sebagai kelahiran KRISTUS, Gereja mau menyatakan bahwa Terang yang benar bukanlah dari alam atau dunia dewa, melainkan Terang itu adalah KRISTUS, Juruselamat dunia yang datang dari ALLAH.

Warna dasar : Putih
Lambang/Logo : Palungan dan pelangi
Warna pelangi : Merah, Kuning, Hijau
Palungan : Kuning
Arti : Pelangi merupakan symbol dari kesetiaan dan cinta kasih ALLAH bagi seluruh isi dunia. Setelah peristiwa air bah yang menunjuk pada bumi yang sudah penuh oleh dosa, maka ALLAH menghadirkan pelangi sebagai tanda perjanjianNYA dengan Nuh beserta seluruh keturunannya, lebih dari itu dengan semua manusia dan mahluk hidup lainnya yang telah diciptakanNYA. IA berjanji bahwa IA tidak akan pernah lagi menghancurkan bumi ini (Kejadian 9). Pelangi juga mengingatkan kita tentang kesungguhan ALLAH untuk memenuhi atau menggenapi janji-janjiNYA.
Palungan memberi arti pada perlawatan ALLAH kepada manusia, supaya mereka tidak binasa, dimana ALLAH telah memberikan AnakNYA yang tunggal, yang lahir di Betlehem untuk memberikan hidupNYA bagi manusia supaya mereka tidak binasa (Yohanes 3:16). Pelangi juga mau menyimbolkan tentang pembebasan/penebusan yang sekaligus telah diberikan lewat kelahiran Anak ALLAH tersebut, yang diperuntukkan tidak saja bagi orang-orang pilihan, tetapi terutama lebih menunjuk kepada semua orang dan seluruh ciptaan.
Pelangi dan palungan hendak mengungkapkan suatu tema besar tentang kasih dan kesetiaan ALLAH terhadap dunia ini.

b. MASA NATAL – AKHIR TAHUN – TAHUN BARU.
Akhir tahun dan tahun baru tidak terlepas dari Natal. Dirayakan sebagai hari pemberian Nama YESUS (Lukas 2:21).
Kedatangan KRISTUS adalah untuk memenuhi Hukum Taurat.
Warna dasar, Lambang/logo Sama dengan Masa Raya Natal
Masa Raya Natal adalah Hari Natal 25 Desember; 26 Desember; hari Minggu setelah Natal, Tahun baru dan hari minggu setelah Tahun baru sebelum 6 Januari.
 
Support : GPIB | Toko Alkes | Butuh Mobil | Property
Copyright © 2011. Warta Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger